BeritaKegiatan

Mahasiswa PPG Prajabatan FKIP USK Latih Remaja Gampong Laksana Buat Ecobric

Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 1 FKIP USK melaksanakan Pelatihan Mengolah Sampah Plastik menjadi Ecobrick di Gampong Laksana Kota Banda Aceh. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Lingkar Remaja Gampong Laksana (Laskar) selama dua pertemuan yaitu pada 6 dan 12 Mei 2023 di gedung serbaguna desa tersebut.

Pada pertemuan pertama, mahasiswa mengajarkan remaja tentang apa itu ecobrick, cara membuat ecobrick, dan manfaat alat ini. Kemudian, mahasiswa bersama remaja mulai membuat ecobrick secara bersama-sama mulai dari mempersiapkan botol air mineral bekas ukuran 600 ml, plastik bekas sachet makanan, dan kayu yang berfungsi untuk memadatkan. Lalu, remaja mulai mengisi botol dengan plastik sachet yang telah dicincang hingga padat. Kegiatan ini dilanjutkan oleh remaja di rumah masing-masing dalam waktu seminggu sehingga dihasilkan lebih dari 25 ecobrick.

Selanjutnya pada pertemuan kedua, mahasiswa bersama remaja melakukan finalisasi kegiatan dengan menggabungkan beberapa ecobrick yang telah dibuat menjadi suatu produk layak guna yaitu meja dan bangku sederhana. Pertemuan ini juga dihadiri oleh dosen pembimbing lapangan, perwakilan perangkat desa, dan remaja-remaja dari desa sekitar Gampong Laksana. Selain itu, pertemuan kedua pelatihan ini juga diisi dengan materi tentang Pengelolaan Sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh.

Pemateri yang merupakan Kasi Teknologi dan Pengelolaan Sampah DLHK3, Rosdiana menyampaikan, diperlukan kesadaran setiap individu dalam pengelolaan sampah. Hal ini karena perilaku membuang sampah sembarangan dapat mencemari lingkungan darat dan laut sehingga dapat menyebabkan biota laut mengkonsumsi sampah-sampah dari daratan. Salah satu jenis sampah terbanyak dan membahayakan lingkungan adalah  sampah plastik. Cara yang dapat dilakukan untuk berpartisipasi dalam penanganan sampah plastik adalah dengan membuat ecobrick.

“Salah satu cara mengolah sampah plastik adalah dengan menjadikan ecobrik. Ecobrik merupakan jenis pengolahan sampah non organik yang kita ketahui sebagai bata ramah lingkungan yang terbuat dari botol yang diisi dengan sampah plastik hingga padat. Sebuah botol plastik ukuran 1500 mililiter diisi dengan sampah plastik sekitar 500 gram dan untuk botol 600 mililiter diisi dengan sampah plastik sebanyak 200 gram,” jelas Rosdiana saat menyampaikan materi di gedung Serbaguna, Jumat (12/5/2023) siang.

Sementara itu, Dosen Pembimbing Proyek, Muhammad Idham menyampaikan, kegiatan ini penting dilakukan dalam menghadapi permasalahan sampah saat ini. Dalam sambutannya, beliau juga mengapresiasi remaja yang ikut serta, aparatur Gampong Laksana, serta pemateri dari DLHK3.

“Terima kasih kepada remaja Gampong Laksana dan sekitarnya yang telah hadir untuk mengikuti pelatihan ini. Semoga kita bersama-sama dapat berpartisipasi dalam menjaga lingkungan, terutama dalam urusan sampah. Mungkin hasil dari kegiatan ini tidak tampak hari ini, tetapi akan sangat berguna suatu hari nanti,” katanya. Diakhir kegiatan, peserta yang aktif bertanya dan menjawab kuis diberikan doorprize.

Dari kegiatan pelatihan mengubah sampah plastik menjadi ecobrik, panitia pelaksana dalam hal ini Mahasiswa kelas Bahasa 02 PPG Prajabatan USK berharap remaja saat ini memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan, memilah sampah dari sumbernya, dan melakukan daur ulang sampah.

Related Articles

Back to top button