BeritaKegiatan

Mahasiswa PPG FKIP Unsyiah dibekali Tahsin Alquran

Kelancaran dalam membaca Alquran disertai dengan tajwid yang benar merupakan indikasi dari keimanan seorang Muslim sekaligus cerminan keyakinannya terhadap wahyu Allah yang agung ini. Salah satu langkah yang diterapkan dalam mengembangkan nilai dan karakter keagamaan mahasiswa PPG FKIP Unsyiah adalah dengan meningkatkan kemampuan membaca Alquran atau lebih dikenal dengan tahsin Alquran. Untuk mahasiswa kegiatan Tahsin Alquran dilaksanakan setiap Minggu setelah shalat subuh berjamaah bertempat di Mesjid Baitul Muttaqin, sedangkan bagi mahasiswi kegiatan ini dilaksanakan di Aula Asrama PPG Unsyiah. Setiap peserta dikelompokkan dalam beberapa kelompok kecil guna untuk memaksimalkan dalam proses pembelajaran. Kegiatan Tahsinul Quran ini diasuh oleh para ustazd dan ustazah yang dikoordinasikan oleh Pengasuh Asrama.

Menurut pengasuh asrama tujuan pelaksanaan program Tahsin Alquran ini agar para lulusan yang nantinya akan mengemban gelar sebagai Guru Profesional juga mampu membaca Alquran dengan benar dan fasih sebagaimana yang sebutkan dalam surat Al Muzammil ayat 4, … “dan bacalah Alquran itu dengan tartil”. Selain itu, manfaat program ini adalah untuk merangsang hati dalam mentadabburi (merenungi) ayat-ayat yang dibaca. “Ya, karena mereka setiap harinya disibukkan dengan aktifitas lokakarya dari pagi hingga sore untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran, tentu sangat jenuh sekali, maka dengan adanya program ini mudah-mudahan bisa me-refresh dan meningkatkan semangat spritual serta mengaktifkan kembali gelombang otak yang positif (gelombang alpha)” tambahnya.

Secara Sains, otak manusia memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasa tenang, nyaman dan bahagia. Gelombang alpha akan membuat imunitas tubuh meningkat, pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung menjadi stabil, dan kapasitas indra kita meningkat. Beliau juga berharap setelah mengikuti program ini selama kurang lebih satu tahun, mahasiswa calon guru profesional khususnya laki-laki bisa dan siap menjadi imam shalat berjamaah ketika kembali ke kampung halamannya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button